KEK Maloy Kutim Dapat Meningkatkan Pertumbuhan Perekonomian

oleh -542 Dilihat
oleh

Keterangan foto : (Ist) Bupati Kutim Ardiansyah optimis kedepan KEK Maloy berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi

Detakborneopost.com, KUTAI TIMUR – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy menurut Bupati Kutai Timur (Kutim), Drs H Ardiansyah Sulaiman M.Si memiliki peran strategis dalam mendorong percepatan perekonomian di wilayah tersebut.

“Diharapkan KEK Maloy menjadi barometer ekonomi yang mampu menjadikan Kutai Timur sebagai Superhub ekonomi nasional di bawah Infrastruktur Kegiatan Negara (IKN),” beber Bupati Ardiansyah Sulaiman saat diwawancarai.

Ardiansyah Sulaiman mengatakan Kutai Timur baru-baru ini ditetapkan sebagai salah satu Kabupaten Superhub yang mendukung ekonomi Ibu Kota Negara Nusantara, sebuah langkah yang diambil oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Ardiansyah Sulaiman, dalam sambutannya pada kesempatan diskusi umum strategi pembangunan sektor kelautan dan perikanan di Kutim, menekankan bahwa KEK Maloy akan menjadi basis untuk membangun industri hilir dari berbagai potensi yang dimiliki daerah ini.

Dalam konteks ini, terjadi pergeseran fokus dari sektor pertambangan, yang hingga kini memberikan kontribusi signifikan terhadap Pendapatan Domestik Bruto Regional (PDBR) Kutim. Meskipun sektor pertambangan gas dan minyak bumi masih menjadi penyokong utama PDBR, pemerintah setempat bersiap menghadapi batasan penggunaan batubara yang dijadwalkan berakhir pada tahun 2050.

“Kita tidak ingin terus bernostalgia dengan kondisi fiskal saat ini,” ujar Ardiansyah Sulaiman, menekankan perlunya diversifikasi ekonomi di Kutim.

Pada tahun 2030, rencananya akan dimulai upaya untuk mengurangi ketergantungan pada batubara sebagai salah satu sumber energi utama. “Kutai Timur perlu memaksimalkan potensi sumber daya alam selain pertambangan, seperti pertanian, perkebunan, kehutanan, pariwisata, kelautan, dan perikanan,” tambahnya.

Optimisme Bupati Sulaiman juga tertuju pada potensi masyarakat, terutama para nelayan, sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi. Dengan garis pantai sepanjang 500 kilometer, Sulaiman berharap potensi ini dapat dijadikan basis industri yang mampu menyerap tenaga kerja secara formal.

“Dengan bergerak dan memanfaatkan potensi ini, kita dapat menciptakan industri yang tidak hanya memberikan dampak positif bagi perekonomian, tetapi juga memberdayakan masyarakat secara langsung,” ungkapnya.

Diskusi strategi pembangunan sektor kelautan di Kutim yang dihadiri oleh 100 peserta, termasuk nelayan dan pelaku usaha perikanan, merupakan langkah konkret menuju penguatan sektor ini. Kepala Dinas Perikanan Kutim, Suriansyah, menegaskan bahwa tujuan kegiatan tersebut adalah untuk memperoleh strategi dan solusi terhadap isu pembangunan sektor kelautan serta peningkatan pendapatan dan usaha di bidang perikanan di Kutai Timur.

Dengan melibatkan narasumber dari berbagai pihak, termasuk Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan serta Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman, diskusi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang memberikan arah jelas bagi pengembangan sektor kelautan dan perikanan di Kutai Timur.(adv/diskominfo staper kutim)

Tinggalkan Balasan