Joni: Tim Satgas Perlu Perkuat Kemampuan Tracking

oleh -585 Dilihat
oleh
Ketua DPRD Kutim Joni, Saat diwawancarai Awak media usai rapat di keminfo. Detak Borneo Post.com

DETAK BORNEO POST, Kutim – Menyikapi arahan Presiden Jokowi, Ketua DPRD Kutim, Joni seusai acara mengatakan, secara tegas presiden meminta daerah untuk berhati-hati pasca lebaran karena terdata masih ada yang mudik sehingga masing-masing wilayah untuk melakukan pengketatan aturan.

Politikus PPP itu pun turut mendukung penerapan program itu untuk pencegahan Covid-19. Sebab hal ini merupakan kelanjutan dari instruksi pemerintah pusat.

PPKM berbasis mikro kali ini akan diberlakukan pada level lebih rendah, yakni desa atau kelurahan hingga tingkat RT/RW.

“Kami tentunya mendukung pemberlakuan PPKM mikro ini karena akan dibentuk posko-posko yang akan digerakkan dari tingkat RT pada zona merah, dengan berfokus pada peningkatan partisipasi masyarakat,” ucap Joni, Senin (17/05/2021) siang.

Joni menjelaskan, dengan adanya penerapan PPKM-Mikro tersebut diharapkan efektif untuk menekan penyebaran Covid-19. Apalagi saat ini puncak arus balik pemudik.

“Kalimatnya cukup tegas, yaitu setelah Idulfitri supaya hati-hati, karena terdata masih ada yang mudik, dan itu tidak bisa dihindari. Persoalannya adalah bagimana masing-masing wilayah melakukan pengetatan peraturan rotokol Covid-19,” ungkap Joni.

Dia menambahkan, beberapa wilayah di Kutim yang saat ini masih terpantau sebagai yakni zona merah, akan menjadi perhatian khusus dalam pengetatan yang dimaksud oleh presiden.

“Kami juga sebenarnya tidak termasuk dalam wilayah yang wajib melaksanakan PPKM-Mikro seperti Jawa dan Bali, namun kita harus mengambil tindakan preventif dan antisipatif. Ketika ada instruksi, kami turut berpartisipasi dan sangat mendukung kerja Satgas Covid-19,” paparnya.

Dia melanjutkan, selain PPKM Mikro, pihaknya juga mendukung dan mendorong pemerintah untuk mengintensifkan disiplin protokol kesehatan dan upaya penanganan Covid-19.

“Tim satgas juga perlu penguatan kemampuan tracking, sistem, dan manajemen tracing, perbaikan treatment termasuk meningkatkan fasilitas kesehatan, serta koordinasi antar pihak terkait lainnya,” tandasnya. (ADV)

Tinggalkan Balasan