
Keterangan foto : (Ist) BRIDA Kutim Sosialisasi PTO Karang Taruna
Detakborneopost.com, KUTAI TIMUR –
Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kutim baru saja menggelar Sosialisasi Petunjuk Teknis Operasional (PTO) Tata Kelola Karang Taruna Pemuda Karang Taruna dalam Pembangunan Desa
Yang mana pelaksanaannya berlangsung di Pelangi Room Hotel Royal Victoria. Kegiatan ini diikuti sebanyak 100 pemuda karang taruna se-Kabupaten Kutim dengan menghadirkan pemateri Kepala Bidang Pemberdayaan Karang Taruna BRIDA Kaltim Rully Erfian.
Sosialisasi dibuka langsung oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman ditandai dengan pengalungan name tag tanda peserta.
Dalam sambutannya, Kepala BRIDA Kutim Aji Wijaya Effendi mengatakan karang taruna punya peran strategis di tingkat desa maupun kelurahan.
“Oleh karena itu tata kelola dan pemerintahan yang baik sangat kita perlukan agar tujuan organisasi berjalan dengan baik secara efektif dan efisien dan ini panduan kita semua menjalankan kegiatan organisasi dengan lebih struktur transparan serta akuntabel,” bebernya.
Lanjutnya, keberhasilan karang taruna tidak hanya ditentukan seberapa baik kita melaksanakan program tapi seberapa kuat kita bekerja sama dan berkolaborasi.
“Marilah kita tingkatkan sinergi dan kerja sama untuk mewujudkan karang taruna maju dan berdaya saing,” terangnya.
Sementara itu dalam arahannya, Bupati Kutim Ardiansyah menegaskan dengan dana Alokasi Dana Desa (ADD), dirinya meminta untuk setiap desa membangun konsep desa unggulan. Terkait dengan konsep tersebut ia yakin desa sudah merangkul desanya.
Sambungnya, beberapa desa sudah mencetuskan desanya. Ada desa kelulut (desa yang memiliki potensi madu kelulut) di Sangat Selatan, ada desa pisang di Kaubun hingga ada desa budaya di Muara Wahau.
“Oleh karenanya betul-betul mendapatkan pemahaman yang maksimal dalam karang taruna,” pintanya.
“Saudara punya tugas fungsional yang betul-betul luas. Tugas sosial, tugas ekonomi, pendidikan hingga olahraga. Diharapkan apa yang didapat dimaksimalkan pemahamannya,” ajak Bupati Ardiansyah.
Berikutnya, mari bekerja jangan pakai lilin. Menerangi orang tapi dirinya hancur, tapi bagaimana kita bisa bermanfaat untuk orang lain.
“Kita tekankan apa pun yang kita lakukan bermanfaat bagi yang akan datang. Dan itu adalah konsep pembangunan. Kita patrikan diri kita untuk membangun desa,” bebernya
“Kita pastikan yang akan datang menikmati apa yang kita lakukan hari ini. Kita torehkan ilmu ini apa pun yang kita dapat akan terus bermanfaat dan bergulir berkelanjutan,” tutupnya.(adv/diskominfo staper kutim)