Komisi D Fraksi PKS Syaiful Tingkatkan Anggaran Dukung Cabor Tradisional

oleh -303 Dilihat
oleh

Keterangan foto (ist) : DPRD Kutim Syaiful bertekad perjuangkan kemajuan olah raga tradisional

Detakborneopost.com, KUTAI TIMUR – Membanggakan cabang olah raga tradisional di Kabupaten Kutai Timur, telah banyak menoreh pencapaian prestasi.

Menyikapi akan hal itu, anggota Komisi D dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Syaiful Bakhri, akan terus mendorong adanya dukungan yang lebih besar, terutama dari sisi anggaran dan penyediaan fasilitas, untuk memperkuat olahraga tradisional di daerah tersebut.

Menurut Syaiful, olahraga seperti sumpit, gasing, balogo, dan enggrang bukan hanya sekadar permainan, tetapi merupakan bagian dari identitas budaya Kutim yang harus dilestarikan dan dikembangkan. Ia berharap dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, bisa semakin menguatkan eksistensi olahraga tradisional ini di tengah masyarakat, serta mendorong keterlibatan generasi muda.

“Saya sangat mengapresiasi atlet-atlet kita yang telah berhasil membawa nama baik Kutim di berbagai kompetisi nasional. Prestasi ini menunjukkan bahwa olahraga tradisional kita memiliki potensi besar. Kami ingin memberikan dukungan penuh agar olahraga ini bisa lebih maju dan dikenal luas,” ujar Syaiful.

Olahraga Tradisional dalam Desain Besar Olahraga Nasional

Olahraga tradisional kini telah menjadi bagian dari “Desain Besar Olahraga Nasional” sebagai kategori rekreasi. Selain sebagai sarana hiburan, olahraga ini dinilai bermanfaat dalam menjaga kebugaran masyarakat dan melestarikan budaya lokal. Melalui dukungan optimal, Syaiful percaya bahwa Kutim mampu melahirkan lebih banyak atlet muda berbakat yang dapat membawa nama daerah di berbagai kompetisi.

“Olahraga tradisional kita sudah diakui sebagai bagian dari kategori rekreasi dalam Desain Besar Olahraga Nasional. Ini menunjukkan bahwa olahraga ini bukan hanya penting dari sisi kebudayaan, tetapi juga dari sisi kesehatan. Saya yakin jika diberikan dukungan yang memadai, akan lebih banyak lagi atlet muda dari Kutim yang muncul dan berprestasi di berbagai ajang,” tambahnya.

Menurutnya, olahraga tradisional dapat menjadi media untuk memperkenalkan budaya lokal kepada generasi muda. Dengan demikian, para atlet tidak hanya berperan sebagai pemain, tetapi juga sebagai duta budaya yang bisa memperkenalkan Kutim kepada masyarakat luas.

Komitmen Dukungan Anggaran untuk Olahraga Tradisional

Sebagai anggota Komisi D DPRD Kutim yang membidangi olahraga, Syaiful berkomitmen untuk memperjuangkan alokasi anggaran yang memadai guna mendukung pengembangan olahraga tradisional. Ia menegaskan bahwa keberhasilan atlet-atlet Kutim di ajang nasional harus diimbangi dengan investasi yang lebih besar dalam bentuk pelatihan, sarana, dan prasarana olahraga.

“Sebagian anggaran akan kita arahkan khusus untuk kegiatan olahraga tradisional ini. Dengan anggaran yang cukup, kita bisa menyelenggarakan lebih banyak kompetisi dari tingkat lokal hingga nasional, yang tentu akan memberikan ruang lebih besar bagi para atlet untuk berlatih dan berprestasi,” jelas Syaiful.

Ia juga menyampaikan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI), dan komunitas-komunitas olahraga tradisional. Menurutnya, sinergi ini akan sangat membantu dalam pengembangan olahraga tradisional agar bisa terus berkembang dan berkelanjutan.

Menginspirasi Generasi Muda untuk Melestarikan Budaya Lokal

Syaiful optimistis bahwa dengan adanya dukungan anggaran yang lebih besar dan fasilitas yang memadai, olahraga tradisional di Kutim akan semakin berkembang. Ia berharap olahraga ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk melestarikan budaya lokal dan memajukan daerah.

Desa-desa di Kutim memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan olahraga tradisional, dan ini merupakan kesempatan bagi para pemuda untuk mengenal lebih dekat kebudayaan mereka. Dengan pengenalan ini, diharapkan muncul semangat dari generasi muda untuk ikut serta dalam kegiatan-kegiatan olahraga tradisional, yang secara tidak langsung turut menjaga keberlanjutan budaya setempat.

“Generasi muda kita perlu melihat olahraga tradisional ini sebagai bagian dari identitas mereka. Ketika mereka terlibat, mereka bukan hanya belajar olahraga, tetapi juga mengenal sejarah dan budaya mereka sendiri. Ini adalah bagian penting dari pembangunan karakter bangsa,” tegas Syaiful.

Upaya Jangka Panjang untuk Kemandirian dan Prestasi Daerah

Selain itu, Syaiful menilai bahwa olahraga tradisional dapat menjadi sumber pemasukan bagi daerah, baik melalui kegiatan pariwisata maupun kompetisi olahraga. Dengan pengelolaan yang tepat, olahraga tradisional bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin mengenal budaya khas Kutai Timur.

“Jika olahraga ini terus dikembangkan, bukan tidak mungkin kita bisa menarik wisatawan untuk menyaksikan langsung kompetisi atau festival olahraga tradisional. Hal ini tentunya akan berdampak positif bagi ekonomi lokal, terutama bagi pelaku UMKM yang terlibat dalam kegiatan ini,” ungkapnya.

Dengan komitmen dan dukungan penuh dari pemerintah, masyarakat, serta para pelaku olahraga, Syaiful yakin masa depan olahraga tradisional di Kutai Timur akan semakin cerah. Olahraga ini diharapkan dapat menjadi ajang yang tidak hanya mengedepankan prestasi, tetapi juga melestarikan budaya dan mengangkat citra Kutim di tingkat nasional.

“Ke depannya, saya berharap Kutai Timur bisa menjadi pusat olahraga tradisional yang disegani di Indonesia. Ini adalah peluang besar untuk mengangkat nama daerah dan memberikan kebanggaan bagi masyarakat kita,” tandas Syaiful.

Melalui langkah-langkah ini, Kutai Timur dapat meraih kemajuan di bidang olahraga tradisional sekaligus melestarikan warisan budaya, membuka peluang ekonomi baru, dan menanamkan nilai-nilai budaya kepada generasi muda.(adv dprd Kutim/tim)

Tinggalkan Balasan