Kunjungi Dinkes Kutim, AHK Soroti Pentingnya Penanganan Stunting

oleh -1069 Dilihat
oleh

SANGATTA – Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Kutai Timur (Kutim), H Agus Hari Kesuma (AHK), kembali menyoroti pentingnya penanganan stunting saat melakukan kunjungan kerja ke Dinas Kesehatan Kutim pada Rabu (30/10/2024). Didampingi oleh Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Keuangan, Sulastin, kunjungan ini disambut oleh Kepala Dinas Kesehatan, dr Bahrani, Plt Sekretaris Dinkes Fatimah, dan jajaran lainnya.

Dalam pertemuan tersebut, AHK menekankan pentingnya langkah preventif dalam menangani stunting, sebuah isu kesehatan yang menurutnya membutuhkan penanganan menyeluruh dan terkoordinasi.

“Penanganan harus dilakukan pada fase awal, bahkan sebelum anak terdiagnosis stunting. Fase pra-stunting adalah momen kritis untuk intervensi. Jangan menunggu hingga terlambat,” ujar AHK.

AHK menekankan bahwa pencegahan stunting harus dimulai sejak dini, bahkan sebelum gejala muncul. “Penanganan harus dilakukan pada fase awal, jangan menunggu hingga anak terdiagnosis stunting. Fase pra-stunting adalah momen penting untuk intervensi,” tambahnya.

Menurutnya, deteksi dini adalah langkah efektif yang memerlukan kerja sama lintas sektor, termasuk pemangku kepentingan terkait, untuk memastikan setiap anak Kutim mendapat perhatian kesehatan optimal sejak lahir.

Dalam kesempatan itu, AHK mengapresiasi Dinas Kesehatan atas capaian penurunan angka stunting di Kutim. Data terbaru menunjukkan tren penurunan yang konsisten berkat program kesehatan yang dijalankan.

“Setiap tahun, angka stunting di Kutim terus menurun. Ini adalah hasil luar biasa yang harus diapresiasi. Saya optimistis capaian yang lebih baik akan diraih ke depannya,” ujar AHK.

Plt Sekretaris Dinkes Fatimah memaparkan program prioritas Dinkes Kutim, termasuk fokus pada pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di bidang kesehatan. Ia menjelaskan bahwa program tersebut bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, termasuk upaya penanganan dan pencegahan stunting.

AHK menegaskan pentingnya kolaborasi antarinstansi untuk mewujudkan masyarakat yang sehat dan generasi bebas stunting. “Kesehatan adalah investasi besar. Dengan koordinasi yang baik, saya yakin Kutim dapat menjadi daerah yang bebas stunting,” imbuhnya.

Kunjungan ini diharapkan dapat mempererat sinergi antarinstansi dalam menghadapi tantangan stunting, sekaligus menjadi komitmen Pemkab Kutim untuk terus mengawal program kesehatan demi masa depan generasi yang sehat dan sejahtera.

Tinggalkan Balasan