
Keterangan foto : Bangga Kutim memiliki peseni budayawan di dunia fashion, Nora Suratman
Detakborneopost.com, Kutai Timur – Mengenal lebih dekat penggiat seni berpadu budaya Nora Suratman, seorang desainer fashion asal Kutai Timur.
Ditangan seorang Nora Suratman telah banyak menghasilkan banyak karyanya,
sebagai bentuk komitmen dalam mempromosikan budaya lokal.
Dengan kiprah yang telah mencapai tingkat nasional, Nora membuktikan bahwa dedikasi dan visi yang kuat dapat membawa karya lokal bersaing di pasar yang lebih luas.
Lulusan Arfa School Desain Mode Surabaya ini memulai kariernya di industri fashion dengan misi mengenalkan kekayaan budaya Kutai Timur melalui desain busana modern yang elegan dan relevan dengan tren global.
Pada tahun 2007, ia mendirikan Raftykha, sebuah brand fashion yang kini menjadi ikon inovasi kreatif di Kutai Timur dan kota-kota besar di Indonesia.
Berawal dari usaha kecil, Raftykha kini berkembang menjadi pusat produksi fashion yang melibatkan 20 karyawan.
Brand ini memproduksi beragam jenis busana, termasuk kebaya, konveksi, dan bordir berkualitas tinggi.
“Saya selalu berkomitmen untuk mempromosikan budaya Indonesia, khususnya budaya lokal Kutai Timur. Salah satunya adalah mendukung perkembangan wastra Indonesia, baik di tingkat daerah maupun nasional,” terang Nora, Senin (17/11/2025).
Dengan kombinasi kreativitas dan manajemen yang andal, Raftykha berhasil menjadi brand yang dicintai oleh banyak pelanggan.
Keberhasilan ini semakin bersinar dengan keterlibatan Nora dalam berbagai event fashion bergengsi, seperti Fascrea Indonesia di Jakarta, Noesantara Fashion Fusion, dan acara lainnya. Salah satu momen yang membanggakan adalah ketika karya-karyanya dikenakan oleh Putri Indonesia Kalimantan Timur, mengukuhkan posisi Raftykha di kancah nasional.
Di tingkat lokal, Nora aktif berpartisipasi dalam acara budaya seperti Wastra Etam dan Kemilau Batik Kutai Timur, menunjukkan bagaimana fashion dapat menjadi medium yang kuat untuk melestarikan budaya daerah.
Selain itu, Nora memiliki visi besar untuk memberdayakan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di bidang kreatif.
Menurutnya, seorang desainer memiliki tanggung jawab untuk membantu UKM beradaptasi dengan tren global sambil mempertahankan identitas budaya lokal. Melalui Raftykha, Nora telah membuka lapangan kerja dan menggerakkan roda ekonomi kreatif, memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Kutai Timur.
“Semangat kaum muda perlu ditanamkan sejak dini tentang pentingnya melestarikan peninggalan nenek moyang. Saya ingin terus membantu memperkenalkan wastra Nusantara kita dan melestarikannya dalam dunia industri fashion,” jelas Nora.
Nora Suratman adalah bukti bahwa talenta lokal mampu menjadi pelopor di dunia fashion, membawa kekayaan budaya Indonesia melangkah lebih jauh. Dengan semangat dan dedikasi yang terus membara, ia berharap dapat terus menginspirasi generasi muda untuk bermimpi dan berkontribusi pada kemajuan industri kreatif di Indonesia.(adv/Diskominfo Staper Kutim)
Hadapi Cuaca Ekstrem Gelar Apel Kesiapsiagaan Satgas Gabungan
Detakborneopost.com, Kutai Timur – Menghadapi berbagai kondisi iklim cuaca hingga
ekstrem yang berpotensi memicu banjir, tanah longsor, angin kencang, hingga kebakaran hutan dan lahan.
Dalam menyikapi permasalahan tersebut, maka Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) baru saja menggelar Apel Kesiapsiagaan Bencana secara terpadu di halaman Kantor Bupati Kutim.
Apel ini melibatkan seluruh unsur penting penanggulangan bencana, mulai dari TNI, Polri, BPBD, Damkar, relawan, hingga instansi teknis dari berbagai OPD. Seluruh personel dan perlengkapan operasi diperiksa secara menyeluruh, termasuk peralatan evakuasi, kendaraan pendukung, alat komunikasi, hingga logistik darurat.
Saat dikonfirmasi, Senin (17/11) 2025, Bupati Kabupaten Kutim drs H Ardiansyah Sulaiman M.Si mengatakan kegiatan tersebut merupakan momentum konsolidasi untuk memastikan kesiapan sumber daya manusia dan sarana prasarana sebelum musim cuaca ekstrem benar-benar tiba.
Perwakilan instansi yang hadir menegaskan bahwa kolaborasi menjadi kunci utama dalam menghadapi ancaman bencana yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Langkah terpadu diperlukan agar penanganan di lapangan dapat berlangsung cepat, tepat, dan terkoordinasi.
Wakapolres Kutai Timur Kompol Ahmad Abdullah, salah satu perwakilan unsur yang hadir, menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam menghadapi kondisi darurat.
“Kesiapan personel dan peralatan harus optimal. Bencana tidak bisa diprediksi, sehingga seluruh unsur harus siap bergerak kapan saja,” ujarnya
Ia juga mengajak masyarakat untuk tetap waspada, terutama yang tinggal di wilayah rawan banjir, longsor, dan karhutla. Kesadaran dini dari warga dinilai sangat membantu mempercepat respons penanganan.
“Pelaporan cepat dari masyarakat sangat krusial. Kita perlu sinergi antara pemerintah dan warga agar penanggulangan dapat dilakukan lebih efisien,” tambahnya.
Dengan digelarnya apel ini, Pemkab Kutim menegaskan komitmennya menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat sepanjang musim cuaca ekstrem, sekaligus memastikan semua unsur memiliki prosedur kerja yang sama dalam menghadapi potensi bencana.(adv/Diskominfo Staper Kutim)
