
Detakborneopost.com, KUTIM – Belum lama ini murid TK se – Kecamatan Sangatta Utara dan Selatan memadati Mesjid Al Faruq kawasan area kantor Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Bukit Pelangi, Sangatta.
Kira – kira ngapain yah para murid TK di kedua wilayah Kecamatan tersebut bertandang ke mesjid Al Faruq?
Rupanya sebanyak sebanyak 2.285 siswa/siswi jenjang Taman Kanak-kanak (TK) se kecamatan mengikuti pengenalan ibadah haji, diikuti 42 TK, 307 guru dan 476 pendamping atau komite menyambangi mesjid yang menjadi ikonnya Islamic Center – nya Sangatta untuk mengikuti pemahaman tentang ibadah haji.
Jalannya pengenalan ibadah haji di mesjid Al Faruq diprakasai langsung
Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) Kabupaten Kutim.
Kegiatan saat itu di buka langsung oleh Bupati Kutim Drs H Ardiansyah Sulaiman, M.Si di hadiri oleh Wakil Bupati Kutim DR H Kasmidi Bulang, ST., MM, Bunda PAUD Kutim Ny Siti Robiah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Mulyono serta undangan lainnya.
Pengenalan Ibadah Haji yang bertemakan “Mewujudkan Cinta Allah SWT dan Rasulnya”, ini bertujuan untuk memberikan pemahaman salah satu ibadah yang masuk dalam rukun islam yakni ibadah haji.
Untuk itu media mencoba mewawancarai kembali Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman terkait akan hal itu, Senin (31/7/2023) mengatakan sebenarnya sarana mesjid Al Faruq kerap dijadikan pusat studi pembelajaran ibadah haji. “Kalau tidak salah kegiatan serupa sudah dimulai sejak tahun 2005 terutama di dunia pendidikan TK, hingga saat sekarang,” jelasnya.
“Hal ini dikarenakan minimnya fasilitas maka kegiatan dulunya diadakan di lapangan di Swarga Bara untuk memperkenalkan ibadah haji kepada anak-anak kita,” ujar Ardiansyah Sulaiman
Ardiansyah Sulaiman meminta kepada Kepala Disdikbud Kutim Mulyono, untuk menggelar dan mengenalkan acara serupa bagi anak-anak di jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Baik tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) maupun Sekolah Menengah Atas (SMA).“Kita punya fasilitas ini dalam rangka untuk pengenalan, sehingga barang kali setelah ini silahkan dinas pendidikan untuk mengagendakan manasik ini kepada anak-anak jenjang SD, SMP, dan SMA,” beber Ardiansyah Sulaiman.
Disesi wawancara yang sama istri Bupati sekaligus Bunda PAUD Kutim,
Ny Siti Robiah Ardiansyah mengatakan bahwa kegiatan ini sangat berarti dan sangat penting bagi anak-anak dan ini merupakan tanggujawab kita sebagai orangtua, guru, dan pemerintah untuk mengenalkan kegiatan ini.
“Dengan adanya pengenalan ini, harapan kita semua anak-anak bisa mengerti dan juga memahami kegiatan haji melalui manasik haji,” tutupnya. (adv/Diskominfo Staper Kutim)