Alokasi Anggaran Disdik Sebagian Diperuntukan Bagi Gaji Guru

oleh -540 Dilihat
oleh

Detakborneopost.com, KUTAI TIMUR – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Timur (Kutim)  Mulyono secara gamblang menjelaskan terkait alokasi penggunaan anggaran pada dinas yang dipimpinnya.

“Yang mana Disdik mengelola sekitar kurang lebih Rp1,08 triliun. Namun dana sebesar itu, Rp900 miliar itu hanya diperuntukkan untuk membayar gaji dan tunjangan daerah bagi para gaji guru yang jumlahnya sekitar 5000 orang,” ungkap Mulyono, saat diwawancarai Senin (26/06/2023)

Mulyono menegaskan,  Dinas Pendidikan diakui mendapatkan anggaran Rp1,08 triliun, namun Rp900 miliar untuk gaji dan insentif daerah. Banyaknya anggaran untuk gaji dan insentif karena memang jumlah guru di Kutim sekitar 5000 orang, mulai dari PNS dan guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). “Jika dikatakan anggaran Disdik itu besar, itu relative. Sebab sebagian besar digunakan untuk belanja gaji dan insentif, sementara sisanya untuk pembangunan sarana prasarana (Sapras) sekolah,” beber Kadisdik.

Kadisdik mengungkapkan walau demikian, Disdik akan terus berusaha untuk menunaikan tugas yang mereka emban, sesuai visi misi bupati- wakil Bupati Kutim, salah satunya untuk mewuijudkan pelayanann dasar proporsonal dan merata. Dimana visi ini diterjemahkan dalam tujuh program unggulan yang telah tertuang dalam Rencana Pembangunan janga Menengah Daerah (RPJMD). “Dari tujuh program itu lima yang sudah berjalan dengan baik, sementara dua program diantaranya masih dalam proses berjalan. Dua program tersebut yakni pemenuhan serta pembangunan Sapras bidang pendidikan di seluruh kecamatan. Serta mendorong standarisasi akreditasi A, untuk semua sekolah, baik swasta maupun sekolah negeri di Kutim,” tutur Mulyono.

Diakuinya, dalam dunia pendidikan, ada beberapa permasalahan yang harus diselesaikan, khusnya di Kutim. Termasuk pemerataan guru untuk semua kecamatan. Ini sedang dipetakan, setelah itu didistribusikan dengan merata sesuai kebutuhan.

Sementara Akreditasi, yang merupakan harga diri sekolah, serta cerminan kualitas layanan sekolah, Cerminan lulusan sekolah itu, akan terus dikejar. “Itu yang sedang kami konsentrasikan, mengejar standarisasi sekolah,”terangnya

Diakui, dari sisi jumlah, Disdik masih banyak yang belum terakretitasi A. Pertama, karena masalah pelaporan yan belum maksimal. Karena setelah pihaknya keliling ke kecamatan melakukan pendataan, ternyata sekolah-sekolah sudah cukup bagus.  Cuma mungkin belum terlaporkan secara utuh, sehingga belum terakreditasi. Dari 802 satuan pendidikan  atau sekolah, mulai dari PAUD, TK, SD, SMP satuan pendidikan sejenis,  baru 441 yang mendapat akreditasi dan belum semuanya A.

“karena itu kami  sekarang berkomunikasi dengan Balai Penjamin Mutu Pendidikan Kaltim untuk mendapat tambahan Kuota  akreditasi. Selain itu, kita persiapkan hal yang menjadi kebutuhan atau tuntutan indicator agar mendapat akreditasi A, dari 35 indikator . sehingag pada saat dilakukn visitasi, kita bisa membuktikan memenuhi indicator tersebut, sehingga layak  mendapatkan akreditasi A. krena akreditasi ini adalah penghargaan atas kinerja sekolah. Ini yang harus kita tunjukkan bahwa apa yang mereka kerjakan itu sudah sesuai dan maksimal, mulai dari sumber daya guru, sapras, dan tentunya lulusannya,” Tutup Mulyono.(adv/Diskominfo Staper Kutim)

Tinggalkan Balasan