Alokasi APBD 2025  Dapat Terarah Penuhi Kebutuhan Masyarakat

oleh -493 Dilihat
oleh

keterangan foto : Saat menyampaikan pandangan fraksinya, legislatif Syaiful Bakhri tegaskan APBD – 2025 dapat lebih terarah demi kepentingan masyarakat

Detakborneopost.com, Kutai Timur – Saat mengikuti pelaksanaan rapat paripurna ke-20 DPRD Kutim yang membahas Raperda APBD 2025, saat dikonfirmasi terpisah, Minggu (1/12/2024) Anggota Fraksi Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Kutim, Syaiful Bakhri menyerukan agar pengelolaan anggaran lebih terarah pada pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat dan pembangunan infrastruktur yang mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.

Ia menegaskan fokus utama APBD harus diarahkan pada pelayanan publik yang langsung menyentuh masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan dan pemenuhan kebutuhan pokok.

Syaiful menilai keberhasilan pemerintah dalam sektor-sektor ini akan menjadi tolok ukur utama keberhasilan penggunaan APBD.

“Kita harus memastikan bahwa masyarakat Kutim mendapatkan akses yang baik terhadap pelayanan dasar. Ini termasuk pendidikan yang berkualitas, fasilitas kesehatan yang memadai, serta pemenuhan kebutuhan pokok yang merata,” jelas Syaiful.

Ia menyampaikan pentingnya alokasi anggaran untuk pengembangan infrastruktur. Sebab, infrastruktur yang baik tidak hanya meningkatkan kualitas hidup masyarakat, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru, terutama sektor UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah.

“Pembangunan infrastruktur merupakan kunci untuk mendorong perekonomian berbasis masyarakat. Dengan akses yang lebih baik, masyarakat dapat meningkatkan produktivitasnya, terutama di sektor ekonomi kerakyatan,” tambahnya.

Fraksi PKS juga menyoroti pentingnya efektivitas dalam penggunaan anggaran dan mengingatkan agar Pemkab Kutim meminimalkan potensi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) melalui perencanaan yang matang dan pelaksanaan program yang tepat sasaran.

“Kita tidak ingin ada anggaran yang terbuang percuma. Setiap rupiah harus dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan rakyat. Silpa yang besar menunjukkan bahwa ada sesuatu yang perlu diperbaiki dalam perencanaan dan pelaksanaan program,” tutupnya.(tim/adv/dprdkutim)

Tinggalkan Balasan