DETAKBORNEOPOST.COM[SANGATTA] – Berdasarkan data Komisi Penanggulangan Aids Daerah (KPAD) terdapat 821 kasus HIV/AIDS di Kabupaten Kutai Timur (Kutim)
Menanggapi hal tersebut, Arfan Wakil Ketua II DPRD Kutim, mengharap Dinas Kesehatan (Dinkes) dan lainnya untuk memberikan perhatian ekstra.
“Kita minta pada dinas terkait untuk bersungguh-sungguh menyampaikan pada pemerintah, pada bupati khususnya, agar ada langkah kongkrit yang diambil,” ucapnya.
Sebab menururt Arfan, pencegahan merupakan tanggung jawab semua pihak. Karena bukan penyakit yang sehari atau dua hari bisa sembuh.
Oleh karenanya, pencegahan harus dilakukan secara dini, atau dimulai dari keluarga. Selain itu, sosialisasi juga dianggap penting untuk kalangan remaja.
“Terutama pada anak-anak remaja kita yang rentang, saya kira ini perlu disampaikan pada pemerintah dan kami sebagai anggota dewan,” imbuhnya.
Data ini harus menjadi acuan untuk mengambil tindakan. Kesadaran harus dibangun mulai dari lingkungan keluarga (orang tua) yang harus memberikan edukasi pada anaknya.
Kebanyakan orang tua malu dan menganggap penyakit tersebut sebagai aib, sehingga tidak ada keterbukaan.
“Ya mohon maaf ini kan bukan aib, tapi ini kan sebuah penyakit yang harus kita cegah bersama. Jadi paling tidak ini ada kekompakan (kerja sama) untuk mencegah maupun menanggulangi ini,” ungkapnya.(Adv-DPRD/AC)