
Detakborneopost.com, KUTIM – Disela jalannya pembukaan Rapat Pimpinan (RAPIM) wilayah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kalimatan Timur/Utara (Kaltimtara) Tahun 2023 yang baru saja usai terlaksana, turut dibuka langsung oleh Bupati Kutai Timur (Kutim), Drs H Ardiansyah Sulaiman, M.Si.
Ada yang menarik pada pernyataan Bupati Kutim kala itu saat RAPIM KAMMI Kaltim – Kaltara sempat menyinggung dua proyek strategis yaitu Pelabuhan Keyamukan dan Pelabuhan Maloy.
Berkenaan dengan itu lantas media menanyakan langsung kepada Bupati atas statment dua proyek strategis di Kutim yang dimaksudkan secara terpisah Selasa (18/7/2023) saat diwawancarai. “Baik, tentunya tidak kalah penting adalah kita punya dua infrastruktur yang sangat megah belum beroperasi yaitu pelabuhan Keyamukan dan Pelabuhan Maloy, Insya Allah tahun depan untuk Pelabuhan Maloy kawasan industri sudah ada 1 perusahaan yang masuk dan siap untuk beroperasi, aturannya masih terus dilakukan,” jelas Ardiansyah.
Ardiansyah mengungkapkan untuk Pelabuhan Kenyamukan, Ardiansyah menyebut infrastruktur jalan sedang dikerjakan, mudah-mudahan tahun depan sudah selesai. Ia berharap pembangunan dua pelabuhan tersebut dapat beroperasi sebelum masa jabatannya sebagai kepala daerah berakhir.
“Harus selesai 2024 karena ini adalah salah satu daya dukung peningkatan ekonomi kerakyatan masyarakat, Kabupaten Kutai Timur, jadi menata sistem kepegawaian, mengatasi tim keuangan, menata pembangunan infrastruktur dan lain-lain,” tegas orang nomor satunya di Pemkab Kutim.
Menurutnya untuk dapat merampungkan progress pembangunan tersebut tentunya berdasarkan dengan makna visi misi Ardiansyah – Kasmidi Bulang “ASKB” penuhi janji nya untuk mewujudkan menata Kutai Timur sejahtera untuk semua. Belum lagi kalau berbicara tentang ekonomi kerakyatan melalui program-program yang ada.
Sementara saat digelarnya RAPIM tak lupa Bupati mengucapkan selamat. “Dalam mendukung setiap program perlu adanya kolaborasi, ini yang perlu digaris bawahi, tentunya semua pihak baik KAMMI, PMI dan lain-lain yang tidak ada kata yang terbaik bagi pemuda sebagaimana Sumpah Pemuda yang dulu dikumandangkan sebagai motor penggerak bangsa Indonesia untuk bersatu,” papar Ardiansyah.(adv/Diskominfo Staper Kutim)