Detakborneopost.com, KUTAI TIMUR – Baru saja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Timur (Kutim) sukses menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Manajemen Tanggap Darurat Bencana (MTDB) dan Simulasi Bencana.
Bimtek digelar di ruang Akasia Gedung Serba Guna (GSG) Bukit Pelangi Sangatta Kantor Bukit Bupati Kutim dan dihadiri Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang, Kepala Disdikbud Mulyono, Sekretaris Irma Yuwinda, Sekretaris PMI Kutim Ewil, Kepsek di Zona I dan lainnya.
Irma Yuwinda mengaku kegiatan ini untuk menindaklanjuti nota kesepahaman antara Kementerian Riset, dan Teknologi (Kemenristek) Republik Indonesia (RI) dengan Palang Merah Indonesia (PMI).
Di mana, kata dia, berdasarkan instruksi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meminta kepala daerah untuk memperhatikan penanggulangan bencana melalui strategi pengurangan risiko bencana di sekolah.
Landasan hukumnya, kata dia, berdasarkan Peraturan Kepala (Perka) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) nomor 10 tahun 2008 tentang pedoman tanggap darurat bencana.
Selain itu juga terdapat di Perda nomor 3 tahun 2015 tentang penyelenggaraan Badan penaggulangan bencana daerah (BPBD).
Dengan nota kesepahaman antara PMI dan Kemendikbud dan ristek nomor 004/MoU/PMI/04/MA/2023 dan nomor 03/V/MK/2023 tentang kesinergikan dalam pengembangan kepalaangmerahan dan kesiapsiagaan bencana.
“Tujuannya adalah peserta mampu menjadi training of trainer terhadap lingkungan sekolah baik tenaga pendidik maupun peserta didik,” harapnya.
Irma mengaku program ini dilaksanakan berbagai bentuk diantaranya training of trainer, peningkatan kapasitas serta penyusunan materi panduan. Kemudian bangun kolaborasi antara pemangku kebijakan urusan tanggap bencana darurat untuk satuan pendidikan Kutim.
“Juga mempersiapkan sekolah-sekolah kesepsiagaan bencana. Kemudian tujuan akhir nota kesepahaman antara PMI Kutim dengan Disdikbud Kutim,” tutupnya (adv/Diskominfo Staper Kutim)