
Detakborneopost.com, KUTIM – Selaras dengan program visi misi pasangan Kepala Daerah yakni Bupati Kutai Timur (Kutim) Drs H Ardiansyah Sulaiman M.Si bersama Wabupnya DR H Kasmidi Bulang, ST., MM terutama dalam meningkatkan pengetahuan dan mengasah potensi yang dimiliki oleh pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) khususnya masyarakat di wilayah pesisir.
Untuk itu melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menggelar Pelatihan Olahan Mangrove di Cafe dan Resto Teras Belad Sangatta belum lama ini.
Pelatihan kala itu digelar selama empat hari dan diikuti sebanyak 30 peserta dari Kecamatan Sangatta Utara, Sangatta Selatan, Teluk Pandan, Kaliorang, dan Sangkulirang. Sebagai narasumber dari Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat Bontang.
Secara terpisah, Selasa (18/7/2023) saat diwawancarai Plt Sekretaris Dinas Koperasi UKM, Wenadianto yang saat itu turut membuka kegiatan, mengatakan bahwa kondisi Koperasi dan UKM di Kutim belum menunjukkan kemajuan yang signifikan, hal ini dilihat dari segi kelembagaan dan tingkat produktivias usahanya. Dirinya menyebut hal ini terlihat dari keterbatasan akses koperasi dan UMKM kepada daya produktif seperti permodalan, teknologi, informasi dan pasar.
“Hal-hal seperti ini yang menyebabkan Koperasi dan UKM menjadi sulit untuk meningkatkan kapasitas usaha dan mengembangkan produk yang berdaya saing,” ujarnya.
Untuk mengatasi masalah tersebut, sambung Wenadianto, Dinas Koperasi dan UKM berupaya keras mengambil langkah-langkah kebijakan, yaitu memberdayakan Koperasi serta menumbuhkembangkan wirausaha baru dan kegiatan-kegiatan usaha lainnya dalam memberdayakan ekonomi kerakyatan sesuai arah kebijakan Pemerintah Daerah Kutai Timur.
“Oleh karena itu Kami (Dinas Koperasi UKM Kutim) berusaha meningkatkan sumber daya manusia serta mengembangkan infrastuktur dasar dan mengembangkan sumber daya alam secara berkelanjutan,” kata ia.
Dirinya menambahkan, dalam rangka pemberdayaan Koperasi perlu ditempuh beberapa strategi dan kebijakan diantaranya adalah melakukan revitalisasi koperasi. Upaya-upaya yang akan dilakukan seperti merevitalisasi sektor pertanian karena sektor pertanian memberikan kontribusi yang besar dalam penyerapan tenaga kerja. Memfokuskan pengembangan UMKM pada beberapa sektor yang memberikan kontribusi pada peningkatan produktivias untuk mewujudkan ekonomi yang tinggi. Serta melakukan pengembangan sentra UMKM sehingga menjadi klaster UMKM yang dinamis.
”Dari beberapa strategi dan kebijakan tersebut, diharapkan mampu mengatasi permasalahan dalam rangka memberdayakan koperasi dan menumbuhkan wirausaha baru,” ujarnya.
Dirinya juga berharap kedepannya akan tumbuh koperasi-koperasi yang berkualitas. Mereka harus mampu mengelola potensi sumber daya alam (SDA) yang tersedia guna untuk peningkatan kesejahteraan anggota dan masyarakatnya.
Selama jalannya pelaksanaan selain dibuka langsung Plt Sekretaris Dinas Koperasi UKM, Wenadianto, juga dihadiri oleh perwakilan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kutim, perwakilan Lanal Sangatta, Perwakilan TP PKK Kutim, Perwakilan UPTP Kehutanan Kaltim,Kepala Bidang UKM, Suwandi dan pejabat fungsional Pengawas Koperasi Ahli Muda di lingkungan Dinas Koperasi UKM serta tamu undangan lainnya.(adv/Diskominfo Staper Kutim)