Detakborneopost.com, KUTIM – Untuk meminimalisir lonjakan antrian kendaraan di setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang tersebar di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) jelang menghadapi cuti bersama perayaan umat nasrani Hari Raya Natal dan perhantian tahun baru 2023 mendatang, untuk itu Ketua Komisi B, Dewan Perwakilan Rakyat DPRD Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Faizal Rachman akan turun langsung melakukan pengawasan ketersediaan stok bahan bakar minyak. “Terutama untuk mengetahui berapa jumlah atau kuota BBM di seluruh SPBU yang ada di Kabupaten Kutim selama satu tahun,” terang Faizal Faizal mengungkapkan setelah memperoleh data tersebut, politisi dari Partai Persatuan Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI – P) akan langsung berpartisipasimelakukan pengawasan dan mencocokkan data tersebut dengan kondisi nyata di lapangan. “Saya juga menanyakan kepada pihak Pertamina terkait proses suplai BBM agar dapat cepat terdistribusikan ke SPBU,” terangnya. Ia tidak menginginkan adanya istilah “Jangan kencing dijalan” Hal ini penting, mengingat kelangkaan BBM sering terjadi tidak hanya pada saat mendekati hari-hari besar di Kutim. Dengan adanya penjelasan dari Pertamina terkait pola dan sistem pengawasan suplai BBM hingga ke SPBU, maka seluruh pihak hingga pemerintah dan instansi vertikal bisa ikut melakukan pengawasan. Faizal Rachman ingin memastikan ada tidak Langkah-langkah yang diperlukan agar bisa melakukan penambahan kuota, atau paling tidak satu kecamatan itu ada satu SPBU. Terdata Kuota BBM untuk solar di Kabupaten Kutim sebesar 28.000 Kilo Liter (KL) yang terbagi di 18 SPBU yang ada di Kutim. Sementara untuk jenis petralitenya sebanyak 58.000 KL. Untuk itu, dewan mengajukan agar dilakukan penambahan kuota dari sekitar 58.000 KL petralite diajukan penambahannya di angka 68.000 Kilo Liter. Sedangkan solar dari 28.000 Kilo Liter diajukan menjadi sekitar 30.000 Kilo Liter sampai 40.000 Kilo Liter.(adv/dprd/kutim)