Kalteng Tetapkan Tanggap Darurat Banjir Mulai 11 September 2020

oleh -383 Dilihat
oleh
Kalteng Tetapkan Tanggap Darurat Banjir Mulai 11 September 2020
Kalteng Tetapkan Tanggap Darurat Banjir Mulai 11 September 2020

DETAKBORNEOPOST.COM, PALANGKARAYA Kalteng Tetapkan Tanggap Darurat Banjir Mulai 11 September 2020.

Plt BPBD Kalteng Darliansyah menyebutkan keseriusan Gubernur Sugianto Sabran dalam membantu korban banjir, dengan memberlakukan status tanggap darurat banjir tanggal 11 September 2020.

“Status tanggap darurat juga sebagai payung hukum Pemprop dalam membantu Kabupaten lain yang mungkin terjadi bencana, khususnya banjir,” Tuturnya.

Penetapan status tersebut melihat banyaknya Desa di empat Kabupaten yang mengalami bencana banjir, dan harus segera mendapatkan bantuan dari Pemerintah Propinsi. Lanjutnya disela-sela pelepasan penyaluran bantuan di Istana Isen Mulang Kota Palangkaraya.

Berdasarkan data dari BPBD Kalteng, sebanyak 17.515 jiwa dari 6.455 KK yang terdampak bencana banjir. Yakni Kabupaten Lamandau, Seruyan, Katingan dan Kotawaringin Timur.

Di Kabupaten Lamandau ada lima Kecamatan mengalami kebanjiran, Seruyan enam Kecamatan, Katingan tujuh Kecamatan dan Kotim tiga Kecamatan.

Kalteng Tetapkan Tanggap Darurat Banjir Mulai 11 September 2020

Darliansyah menyebutkan, banjir yang terjadi di Sungai Hanyu, Kabupaten Kapuas telah menghubungi BPBD setempat, agar segera menurunkan tim Reaksi Cepat.

Bertugas untuk mengkaji dan mendata berapa banyak warga yang terdampak banjir. Termasuk fasilitas umum, fasilitas sosial dan lain-lain.

“Data tersebut sangat diperlukan agar Pemprov Kalteng dapat bergerak dalam memberikan bantuan, baik itu menyalurkan sembako, upaya penanggulangan serta lainnya. Intinya, kami dari pemerintah provinsi sudah bergerak cepat membantu kabupaten menanggulangi bencana banjir ini,” ucapnya.

Ia juga mengatakan untuk warga yang dievakuasi akibat banjir sudah ada terpantau yakni di Kabupaten Lamandau dengan jumlah 82 KK atau 267 jiwa. Dan, untuk wilayah terparah juga berada di Kabupaten Lamandau, yakni Belantik Raya dan Batang Kawa.

Dia menambahkan, dua desa tersebut benar-benar tidak bisa diakses lewat darat, dan apabila harus lewat sungai sangat rawan menimbulkan masalah di dalam perjalanan.

Untuk itulah, Gubernur Sugianto Sabran berencana melakukan distribusi bantuan sembako kepada masyarakat terdampak banjir dengan menggunakan helikopter.

“Kalau untuk yang meninggal dunia akibat banjir, sampai saat ini belum ada. Jikapun nantinya ada yang meninggal dunia, harus dipastikan juga apakah benar karena banjir atau lainnya,” Tutupnya.

Tinggalkan Balasan