
Detakborneopost.com, KUTIM – Sejak intens disosialisasikan tingkat minat baca melalui Bunda Literasi PAUD Kutim, Siti Robiah telah memberikan dampak positif terutama di kalangan pelajar Kabupaten Kutai Timur (Kutim).
Sepertinya halnya minat baca pada para siswa-siswi dapat dikatakan tinggi akan tetapi sayangnya belum didukung sarana prasarana yang maksimal, misalnya melalui fasilitas perpustakaan yang dilengkapi meja baca, kursi, dan lampu penerang yang nyaman.
Kondisi tersebut diungkapkan langsung oleh Pustakawan SDN 005 Sangatta Utara, Lulu Rohani saat diwawancarai tim media ini di perpustakaan sekolahnya di jalan Tongkonan Ranu, Kelurahan Teluk Lingga, Kecamatan Sangatta Utara, Senin (31/7/2023).
“Sayang kalau minat baca anak sudah ada namun tidak ada support (sarana prasarana),” ujarnya.
Ia mengungkapkan selama ini dari pengamatannya minat belajar anak hanya dengan program kelas yakni pojok baca. Jadi anak-anak diberi tugas oleh guru barulah mereka antusias ke perpustakaan untuk membaca dan mencari bahan mengerjakan tugas mereka.
“Dari gerakan itu, jadi anak-anak terbiasa diwaktu senggang pergi ke perpustakaan membaca buku cerita. Itupun hanya anak kelas 1 sampai kelas tiga saja,” terangnya.
Sedangkan anak jenjang kelas 3 keatas sangat kurang minat membaca buku di perpustakaan.Ia juga menjelaskan mengapa anak kelas 3 kurang minat baca? karena sekarang sudah era digital bisa jadi mereka sudah nyaman membaca buku menggunakan gawai masing-masing.“Ditambah saprasnya yang dirasa belum representatif, jadi anak-anak ogah (tak mau) berlama-lama di perpustakaan,” ucap Lulu (akrab disapa).
Lulu berharap ada pihak pemerintah atau swasta yang bisa mendukung dengan memenuhi kebutuhan perpustakaan sekolah ini. Apalagi saat ini meja baca belum ada. Bahkan rak buku yang ada pun sudah tak bagus lagi. Sehingga banyak buku yang ikut rusak akibat rak yang sudah tak layak digunakan.
“Hanya ada bantuan buku dari pemerintah, namun selalu buku pelajaran saja,” tutupnya.(adv/Diskominfo Staper Kutim)