Pemkab Kutim Support Dapur Sehat Generasi Unggul

oleh -571 Dilihat
oleh

Keterangan foto: (Ist) Pemkab Kutim wujudkan dapur sehat

Detakborneopost.com, KUTAI TIMUR – Dalam  mewujudkan Generasi Unggul Kabupaten Kutai Timur (Kutim) berbagai upaya turut dicurahkan terlebih dalam meningkatkan daya saing dituntut mampu menghadapi tantangan masa depan.

Agar maksimal berjalan, maka dapat dilakukan melalui lingkup keluarga terlebih dahulu.

Saat di wawancarai, Bupati Kutim Ardiansyah yang turut bersinergi dengan Ketua TP PKK Siti Robiah, waktu lalu  meluncurkan Kampung Keluarga Berkualitas (KB),Rumah Data Kependudukan dan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dahsat) di RT 18 Desa Singa Gembara,Kecamatan Sangatta Utara.

“Ada tiga yang menjadi fokus kita untuk menuju generasi unggul,pertama kualitas keluarga yang baik, data atau informasi yang valid dan penurunan angka stunting,” beber Ardiansyah.

Kemudian dalam pencegahan stunting atau lambatnya tumbuh kembang anak sesuai usianya itu diawali sejak pranikah, menikah, masa kehamilan.

“Pasangan yang mau menikah harus dikonseling atau bimbingan baik itu kualitas kesehatan calon pengantin dan bagaimana merawat dan membina keluarga. Intinya adalah 1.000 hari kehidupan pertama harus diperhatikan dan pemeriksaan secara berkala ke posyandu,” tegasnya.

Selain itu, orang nomor satu di Kutim ini mengatakan pencegahan stunting adalah tanggung jawab bersama, semua pemangku kepentingan berkontribusi dalam menurunkan angka stunting.

“Semua pihak terlibat. Stunting bukan urusan Dinas PPKB saja, tetapi juga instansi terkait lainnya, termasuk Dinas Pemberdayaan Perempuan, Pendidikan, Sosial dan peran swasta, tokoh agama dan masyarakat,” harap Ardiansyah.

“Yang tidak kalah penting adalah peran penyuluh atau kader KB. Mereka inilah penyambung lidah rakyat, setiap hari berinteraksi dengan warga. Apa yang diprogramkan pemerintah harus sampai di masyarakat. Informasi dan data yang tidak valid (benar) dan “update” bisa menimbulkan persepsi yang berbeda,” terang Ardiansyah.

Penyuluh juga harus memiliki  kepekaan permasalahan di sekitarnya.Terutama persoalan kemiskinan dan stunting sehingga setiap kejadian yang ada segera ditindaklanjuti.

“Cari dan temukan datanya dengan benar,jangan sampai keliru,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutim Achmad Junaidi mengatakan Pemkab Kutim secara konsisten berupaya menurunkan angka stunting. Terobosan ini sudah dilakukan dengan membentuk lembaga di akar rumput yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.

“Harapan kami semua desa di Kutim punya struktur kepengurusan sehingga persoalan stunting ini mudah dikomunikasikan dengan instansi terkait termasuk “supporting” dari swasta melalui edukasi dan pemberian makanan bergizi sesuai dengan sasarannya “by name by adress” untuk menghindari salah sasaran,” jelas Junaidi.

“Terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada Camat Sangatta Utara Hasdiah yang sudah mempelopori terbentuknya pengurus di Kelurahan Teluk Lingga Desa Sangatta Utara dan Singa Gembara. Untuk Desa Swarga Bara sudah terbentuk dan pernah mewakili Provinsi Kaltim di tingkat nasional,” singkat Junaidi. (adv/diskominfo staper kutim)

Tinggalkan Balasan