
Detakborneopost.com, KUTAI TIMUR – berdasarkan janji kampanye Bupati Kutai Timur (Kutim), Drs Ardiansyah Sulaiman M.Si terkait 50 ribu penyerapan tenaga kerja, yang turut diulas pada tayangan dialog interaktif salah satu media lokal Kutim, baru – baru ini, maka media online detakborneopost.com mencoba mengutip kembali Sabtu (27/5) 2023 sudah sejauh mana pencapaiannya.
Pada tayang talkshow tersebut Bupati Kutim membenarkan adanya program visi – misinya penyerapan 50 ribu tenaga kerja. “Memang benar saya mencanangkan program demikian di masa priode kepemimpinan kedepannya,” jelas Ardiansyah.
“Akan tetapi pencapaian tergantung pada dampak iklim investasi, memang jika dihitung dari awal menjabatnya saya sebagai Bupati dapat dikatakan pencapaian persentasenya bisa saja tidak genap di 50 ribu tenaga kerja tetapi bisa juga mendekati bahkan melebihi dilihat seiring perjalanan dan perkembangannya,” terang Bupati.
Bupati mengungkapkan dimasa kepemimpinannya tersebut dari total penyerapan 50 ribu tenaga kerja persentase yang telah terealisasi antara 60 sampai 70 persen. “Dengan pencapaian tersebut sudah saya katakan signifikan luar biasa sekali pencapaiannya,” ungkap Ardiansyah
Ardiansyah menegaskan lonjakan peningkatan penyerapan tenaga kerja kembali berdasarkan prasarana infrastruktur penyerapan yang ada pada masing – masing perusahaan sesuai dengan kebutuhan posisi yang memang diminta oleh pihak perusahaan. “Kembali lagi pada investasi saya ingat betul di tahun 2021 dari nilai investasi 3 triliun naik 3 kali lipatnya menjadi 8,9 triliun memasuki 2022 sama halnya mengalami peningkatan lagi menjadi 12 triliun, artinya geliat investasi di Kutim terbilang besar sehingga membuka ruang lapangan pekerjaan seluas-luasnya, hal ini diperkuat berdasarkan data BKPM” katanya lagi.
Belum lagi menurut pucuk pimpinan gedung putihnya Pemkab Kutim, kedepannya apabila Kobexindo beroperasi akan terus naik pencapaian investasi bahkan melebihi target sehingga tercipta banyak lapangan kerja baru. “Pemerintah telah mengeluarkan aturan regulasi sangat wajar agar penyerapan tenaga kerja dirasakan optimal,” imbuh Ardiansyah.
Ardiansyah menjelaskan melalui Dinakertrans membuka program pelatihan melalui Balai Latihan Kerja (BLK), begitu dengan intansi pelatihan diluar pemerintahan hingga milik perusahaan sendiri. “Membanggakannya lagi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melakukan formulasi serupa memberikan pelatihan kerja bagi beberapa siswanya diusia produktif dan akan lulus sekolah agar siap bekerja. Kemudian Dinas Koperasi membantu juga melalui masih program saya Rp 50 juta per/RT yang peruntukannya sebagian dialokasikan bagi pelatihan kemandirian UMKM,” tutupnya.(adv/diskominfo staper kutim).