Wabup Kutim Kasmidi Baru Saja Fasilitasi Diskusi Publik Seputar Perusahaan Asing

oleh -568 Dilihat
oleh

Detakborneopost.com, KUTIM-Menjamurmya perusahaan yang berasal dari investor asing di Kabupaten Kutai Timur (Kutim), memicu permasalahan serapan tenaga lokal dari investor asing di Kutai Timur.

Hal ini menuai banyak polemik ditengah para pencari kerja (pencaker) tak sedikit pula perusahaan asing menerapkan aturan penerimaan yang terpampang melalui  lowongan kerja (loker) perusahaan asing yang membubuhkan persyaratan yang kontroversial.

Untuk itu menuai pertanyaan dikalangan pemuda – pemudi di Kutim yang mempertanyakan pengawasan pemerintah terhadap investor asing, dan potensi serapan tenaga kerja lokal yang sepatutnya menjadi prioritas.

Menindaklanjuti akan hal itu baru saja melalui Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kutai Timur dan Persatuan Pemuda Kutai Timur (PPKT)  turut menjawab pertanyaan dengan menggelar diskusi publik di Gedung Serba Guna, Kawasan Bukti Pelangi.

Pihak pemerintah kabupaten seperti dinas terkait dan perwakilan perusahaan didatangkan untuk menjawab langsung pertanyaan pemuda.

Pasca berlangsung kegiatan, jurnalis mewawancarai langsung Wakil Bupati Kutim, DR H Kasmidi  Bulang, ST., MM sangat bersyukur adanya rangkaian diskusi yang telah dilangsungkan bersama pihak perusahaan, KNPI serta OKP lokal dan PPKT terutama berkaitan dengan penyerapan tenaga kerja di dua perusahaan besar yaitu BCIP dan Kobexindo.

Kasmidi Bulang mengungkapkan banyak sekali pembahasan dalam diskusi, namun yang umum dipertanyakan yakni terkait komitmen pemerintah dalam memastikan kedua perusahaan besar tersebut bisa benar-benar memberdayakan tenaga lokal.

Apalagi, dikabarkan jumlah tenaga kerja yang akan diserap tidak main-main, mencapai puluhan ribu orang dalam kurun waktu empat tahun.

Oleh karenanya, diskusi publik mengulas berbagai persoalan yang dirasa masih menjadi tanda tanya di mata pemuda, dibahas dan didiskusikan dengan gamblang pada kegiatan tersebut.

“Tadi sudah kita lihat, kita hari ini mendapat informasi yang seragam sehingga tidak ada lagi informasi-informasi mungkin yang membuat kita nanti akan miskomunikasi,” ujarnya.

Tidak  sekedar berdiskusi, usai acara terdapat penandatanganan MoU yang isinya menyepakati ruang serapan tenaga kerja bagi BCIP dan Kobexindo.

Diharapkan penandatanganan tersebut dapat menjawab kekhawatiran pemuda terhadap investor yang akan beroperasi di Tuah Bumi Untung Benua.

“Harapan kita setelah ada diskusi bersama dua perusahaan ini, bisa juga menjadi ajang silaturahmi. Sehingga nanti, pemuda bisa berinteraksi langsung terhadap perusahaan-perusahaan tersebut,” ucapnya.(adv/Diskominfo Staper Kutim)

Tinggalkan Balasan