
Detakborneopost.com, SAMARINDA – Untuk menambah informasi pembangunan daerah dan desa maka melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kecamatan Muara Bengkal Kabupaten Kutai Timur (Kutim) turut memamerkan hasil produk-produk unggulannya.
Yang mana dalam launchingnya memberikan ruang dan kesempatan bagi penggiat usaha lokal dalam mengembangkan pangsa pasarnya serta mendorong pertumbuhan perekonomian desa.
Maka dari itu BUMDes Bengkal Mandiri Kecamatan Muara Bengkal mengikuti Expo BUMDes 2023, yang digelar selama tiga hari sejak 16 Juni hingga 19 Juni 2023, di Big Mall Samarinda .
Pameran Expo Bumdes resmi dibuka, Jumat (16/06/2023) oleh Kepala DPMDP Provinsi Kaltim, Anwar Sanusi,
Sebanyak 30 stand pameran dibuka sebagai wahana pameran expo dalam memperkenalkan beragam produk BUMDes bersama penggiat usaha lokal se – Kalimantan Timur (Kaltim).
Saat diwawancarai melalui ponselnya, Sabtu (17/06/2023) Camat Muara Bengkal Norhadi mengatakan keikutsertaan BUMDes nya di Expo baginya sebagai ajang promosi dan temu bisnis sesama BUMDes yang ada, terlebih dalam membantu pada pemasaran produk sekaligus memperluas jaringan pemasarannya.
“Selama ini belum semua masyarakat mengetahui akan keberadaan BUMDes. Mengingat BUMDes belum sepopuler koperasi atau badan usaha lainnya. Namun dengan adanya Expo akan menjadi kesempatan bagi mereka (BUMDes), untuk lebih memperkenalkan lembaga dan produk unggulan, termasuk membuka pasar mereka secara lokal maupun nasional,” terang Norhadi.
Menurut Norhadi BUMDes berperan penting dalam mensejahterakan warga dan penyumbang pendapatan desa, dari hasil pengelolaan sumber daya alam dan potensi. “Tentunya dalam hal ini, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terus berupaya untuk mendukung pengembangan usaha BUMDes. Baik dalam bentuk penyelenggaraan Expo BUMDes sebagai ajang promosi, maupun kegiatan-kegiatan lainnya yang berkaitan dengan peningkatan kapasitas BUMDes.
Dalam mengikuti kegiatan itu, berbagai macam produk ditampilkan oleh BUMDes Muara Bengkal, mulai dari kerajinan tangan, hasil pertanian, makanan dan minuman tradisional, hingga pariwisata desa.(adv/Diskominfo Staper Kutim)