Kadinkes Meminta Bantuan Masyarakat Terkait Regulator Oksigen

oleh -236 Dilihat
oleh
Kadinkes Meminta Bantuan Masyarakat Terkait Regulator Oksigen

SANGATTA, DETAK BORNEO POST – Kadinkes Meminta Bantuan Masyarakat Terkait Regulator Oksigen. Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mengantisipasi berbagai kemungkinan melonjaknya penularan Covid-19 di Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Pada Kamis ( 22/07/2021).

Maka, berbagai upaya pun dilakukan, yakni mulai dari penambahan tempat tidur, ruangan, hingga pemantauan ketat terhadap kebutuhan obat-obatan.

Satgas melalui Kepala Dinas Kesehatan Kutai Timur, dr Bahrani Hasanal, mengatakan bahwa, pihaknya terus berupaya mempersiapkan fasilitas kesehatan untuk penanganan pasien Covid-19.

“Penambahan bed dan ruangan untuk pasien Covid-19 sudah kita lakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kudungga,” ungkapnya kepada media Online Detak Borneo Post pada Kamis (22/7/2021).

Dalam hal ini, pihaknya sudah melakukan kerjasama dengan beberapa rumah sakit swasta, untuk mengantisipasi apabila RSUD Kudungga tidak mampu menangani pasien Covid-19 yang terus meningkat.

Tim Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Kutai Timur juga telah saling berkoordinasi dalam mengawasi obat-obatan dan pasokan oksigen di daerah.

Kadinkes Meminta Bantuan Masyarakat

Bahrani Hasanal memastikan, bahwa seluruh peralatan telah aman, kecuali persediaan regulator tabung gas oksigen yang mengalami kelangkaan.

Untuk sementara, oksigen kita masih aman karena pemasok kita yang ada di Sangatta sudah mencukupi kebutuhan kita setiap harinya. Tapi yang langka itu regulatornya,” tuturnya.

Regulator oksigen merupakan alat yang berfungsi untuk mengendalikan tekanan oksigen yang diberikan kepada pasien.

Ia juga menambahkan, karena tekanan dari tabung oksigen sangat tinggi, regulator ini yang mengatur besar tekanan oksigen agar bisa masuk ke pernapasan pasien sesuai dengan kebutuhan.

Kemudian, bahrani menambahkan apabila ketersediaan regulator oksigen menipis, maka seberapa banyak pun pasokan tabung oksigen akan tetap menjadi permasalahan karena tidak bisa digunakan secara efektif untuk pasien.

Maka dalam hal ini Bahrani Hasanal, mengimbau kepada masyarakat yang sekiranya memiliki regulator oksigen tidak terpakai dapat meminjamkannya ke fasilitas kesehatan yang membutuhkan. harapnya.

Makanya kalau ada masyarakat yang punya tabung oksigen dengan regulatornya tidak terpakai, misalnya bekas keluarganya. ”Bisa dipinjamkan ke rumah sakit,” tutupnya. (adv)

Tinggalkan Balasan