
Keterangan foto: (ist) Kadisdikbud Kutim Mulyono akui kenaikan signifikan pada pengelolaan anggaran pendidikan di tahun 2024
Detakborneopost.com, KUTAI TIMUR – Melalui Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Timur (Kadisdikbud Kutim), Mulyono, memaparkan perbandingan anggaran pendidikan dan kebudayaan antara tahun 2023 dan 2024. Dalam paparannya, ia juga mengungkapkan berbagai strategi dan harapan dalam memajukan pendidikan di daerahnya.
Mulyono mengatakan bahwa sebagai bentuk kepedulian Disdikbud terhadap visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati, terjadi peningkatan signifikan dalam anggaran tahun 2024. “Tahun 2023, anggaran untuk bantuan seragam dan buku sekolah sebesar 22 miliar. Di tahun 2024, kita naikkan menjadi 27 miliar,” ucapnya.
Selain itu, anggaran untuk Beasiswa Kutim Tuntas bagi pelajar dan mahasiswa meningkat drastis. “Tahun 2023 ada 5,5 miliar, dan di 2024 menjadi 21,75 miliar. Naik sekitar empat kali lipat. Beasiswa ini khusus untuk SD dan SMP, sedangkan untuk SMA hingga perguruan tinggi ada di bagian Kesra,” tegas Mulyono baru – baru ini.
Peningkatan anggaran ini bertujuan untuk menambah jumlah penerima dan besaran beasiswa. “Untuk SD, dari Rp750 ribu di 2023 menjadi Rp1 juta di 2024. Untuk SMP, dari Rp1,25 juta menjadi Rp1,5 juta,” tambahnya.
Program unggulan lainnya adalah peningkatan bantuan operasional sekolah (BOS) baik negeri maupun swasta. “Tahun 2023, anggarannya sebesar 8,7 miliar, dan pada 2024 meningkat menjadi 19 miliar,” ungkap Mulyono.
Selain itu, bantuan seragam bagi guru negeri dan swasta juga mengalami peningkatan. “Tahun 2023 sebesar 2,2 miliar, dan pada 2024 meningkat menjadi 3,3 miliar. Untuk insentif guru dan tenaga kependidikan, dari 387 miliar di 2023 menjadi 388 miliar di 2024,” ujarnya.
Mulyono juga menjelaskan tentang program perbaikan dan pembangunan sarana dan prasarana pendidikan yang meningkat dari 200 miliar di 2023 menjadi 432 miliar di 2024. “Ada kenaikan dua kali lipat,” katanya. Anggaran untuk akreditasi juga meningkat dari 15,9 miliar di 2023 menjadi 60 miliar di 2024.
Program tambahan yang akan dilaksanakan tahun 2024 adalah penyediaan internet di setiap sekolah di Kutai Timur. “InsyaAllah nanti semua sekolah di Kutai Timur akan mendapatkan internet. Ini salah satu upaya untuk mempermudah tenaga pendidik dalam melaksanakan tugasnya,” imbuhnya.
Mulyono berharap dukungan dari pemerintah, legislatif, dan pihak swasta untuk bersama-sama meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Kabupaten Kutai Timur. “Kami mengharapkan support dari semua pihak untuk mengeroyok upaya-upaya ini,” pintanya.
Tak lupa, Mulyono menyinggung program inovasi yang telah dilaksanakan sejak tahun 2023 di enam sekolah sampel untuk meningkatkan pemahaman keagamaan melalui pembelajaran kitab suci. “Kita berikan ruang yang sama ke semua agama untuk memberikan tambahan pelajaran kepada siswa di SD dan SMP,” katanya.
Bagi siswa Islam, Disdikbud bekerja sama dengan Ummi Fondation di Surabaya untuk merekrut guru-guru TPA yang distandarisasi, sehingga pembelajaran Al-Quran bisa maksimal. “Harapan kami, anak-anak lulus SD bisa membaca Al-Quran secara fasih, dengan tajwid yang benar, dan minimal hafal juz 30,” tambahnya.
Program ini juga berlaku untuk agama lain, memastikan tidak ada diskriminasi. “Di era digital saat ini, tantangan begitu besar, maka benteng agama juga harus lebih kita tingkatkan,” serunya.
Program-program yang telah dilaksanakan Disdikbud Kutim mendapat apresiasi dari pemerintah provinsi dan meraih panji terbaik se-Kaltim. “Ini mudah-mudahan menjadi tambahan motivasi untuk terus berbenah dalam memajukan pendidikan di Kabupaten Kutai Timur,” tutup Mulyono.(adv/diskominfo staper kutim)