MUI Kutim Gelar Seminar Bertema Kesadaran Kritis Terhadap Tindak Pelecahan Seksual

oleh -879 Dilihat
oleh

SANGATTA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melalui Bidang Pemberdayaan Perempuan menggelar seminar bertajuk “Kesadaran Kritis Terhadap Tindak Pelecehan Seksual” pada Senin (21/10/2024) di Ruang Meranti, Kantor Bupati Kutim. Seminar ini bertujuan untuk membangkitkan kesadaran masyarakat, khususnya mengenai peran keluarga dalam mencegah kasus pelecehan seksual.

Acara dibuka oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kutim, Idham Choliq, yang mewakili Pjs Bupati Kutim, dan dihadiri sekitar 150 peserta, yang terdiri dari siswa SMP, SMA, mahasiswa, perwakilan lembaga pendidikan, organisasi, Majlis Ta’lim, serta kader posyandu.

Dalam sambutannya, Idham menegaskan bahwa keluarga memiliki peran sentral dalam melindungi anak-anak dari ancaman kekerasan seksual. Menurutnya, ketahanan keluarga harus diperkuat dengan edukasi yang memadai agar kekerasan seksual dapat dicegah sejak dini.

“Keluarga adalah fondasi utama dalam menjaga anak-anak kita dari berbagai ancaman, termasuk pelecehan seksual. Ketahanan keluarga harus diperkuat dengan edukasi yang memadai agar kita bisa mencegah terjadinya kekerasan ini,” ujarnya.

Idham Choliq juga menegaskan bahwa DPPPA Kutim siap bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mendukung upaya pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Dukungan ini, menurutnya, bukan hanya terbatas pada kekerasan seksual, tetapi juga masalah perundungan (bullying) yang kini semakin meresahkan di lingkungan sekolah dan masyarakat.

“Bullying (perundungan) memberikan dampak jangka panjang pada psikologis anak. Oleh sebab itu, keluarga, guru, dan masyarakat harus proaktif dalam pengawasan dan pencegahan agar masa depan anak-anak kita tidak terganggu,” tambahnya.

Sekretaris MUI Kutim Faelasuf, menyampaikan bahwa MUI berkomitmen untuk bekerjasama dengan berbagai pihak, termasuk psikolog dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), demi perlindungan yang lebih maksimal terhadap anak-anak di Kutim.

“Kami sangat berharap dapat menjalin kerjasama dengan para psikolog dan KPAI untuk terus mengedukasi masyarakat dalam upaya pencegahan pelecehan seksual,” tuturnya.

Faelasuf juga mengungkapkan keinginannya agar seminar ini menjadi batu loncatan bagi terciptanya Memorandum of Understanding (MoU) antara MUI dan Pemerintah Kabupaten Kutim. Dia mengapresiasi dukungan Pemkab Kutim dan berharap bisa membentuk kerja sama yang lebih erat untuk perlindungan perempuan dan anak-anak ke depan. (Adv)

Tinggalkan Balasan