Sangatta – Pjs Bupati Kutai Timur, Agus Hari Kusuma, menyampaikan pernyataan penting terkait pengalokasian anggaran untuk sektor kesehatan dan pendidikan di Kabupaten Kutai Timur. Agus menegaskan bahwa keberhasilan pemerintah daerah dalam menanggulangi isu-isu besar, seperti stunting dan kesehatan anak, sangat bergantung pada kolaborasi antara Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan Badan Anggaran (Banggar) Legislatif. Keduanya diharapkan dapat merancang anggaran yang sesuai dengan mandat nasional.
Agus menyatakan bahwa pengalokasian anggaran untuk kesehatan adalah hal wajib, terutama dalam upaya penanganan stunting yang menjadi perhatian serius pemerintah pusat. Menurutnya, stunting merupakan isu yang diamanatkan oleh pemerintah pusat agar dapat ditanggulangi oleh pemerintah daerah. “Kalau pemerintah pusat perintahkan untuk menaruh perhatian pada stunting, maka stunting itu harus benar-benar diperhatikan,” ujar Agus.
Selain itu, Agus juga menyoroti pentingnya alokasi anggaran untuk program makan siang gratis. Program ini menjadi salah satu program unggulan dari Presiden Terpilih, Prabowo Subianto, yang menitikberatkan pada upaya meningkatkan kesehatan dan gizi anak-anak. Agus mempertanyakan apakah program makan siang gratis sudah dianggarkan di Kutai Timur atau belum. “Kalau program makan siang gratis adalah mandatory, itu harusnya dianggarkan. Saya minta TAPD dan Banggar melihat program ini secara serius,” tegas Agus.
Agus juga menekankan pentingnya pemahaman terhadap program mandatory yang diperintahkan pemerintah pusat, baik itu di sektor kesehatan maupun pendidikan. Menurutnya, apabila pemerintah pusat memerintahkan untuk meningkatkan kesehatan dan pendidikan, maka anggaran daerah perlu diselaraskan untuk mendukung program tersebut.
Dengan pernyataan ini, Agus berharap TAPD dan Banggar dapat merancang anggaran yang selaras dengan kebutuhan dan mandat nasional. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat sektor kesehatan dan pendidikan di Kabupaten Kutai Timur demi kesejahteraan masyarakat.