Hari AIDS Ketua Dewan Jimmi Ingatkan Jangan Ada Diskriminasi Bagi Pengidapnya

oleh -281 Dilihat
oleh

keterangan foto : Momentum Hari AIDS yang baru saja diperingati, Ketua dewan, Jimmi katakan hendaknya tidak ada lagi.perlakuan diskriminasi bagi pengidapnya

Detakborneopost.com, Kutai Timur – Dalam memaknai Hari AIDS Sedunia 2024 yang jatuh pada 1 Desember, belum lama ini, ia menyampaikan melalui peringatan ini, masyarakat semakin menyadari pentingnya penanggulangan HIV/AIDS serta menghilangkan stigma dan diskriminasi terhadap pengidapnya.

“Semoga Hari AIDS Sedunia yang baru saja kita peringati, menjadi momen yang mengingatkan kita semua untuk lebih peduli terhadap penyebaran HIV/AIDS. Mari kita bersama-sama berupaya mengurangi stigma dan diskriminasi yang masih ada di masyarakat, dan meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya pencegahan dan perawatan yang tepat,” ujar Jimmi saat dihubungi melalui ponselnya, Kamis (6/12/2024)

Jimmi juga mengapresiasi tema yang diusung pada Hari AIDS Sedunia 2024, yaitu “Take the Right Paths” yang mengajak semua pihak untuk memilih jalur yang tepat dalam merespons epidemi HIV/AIDS. Tema ini mengingatkan kita untuk selalu mengedepankan strategi berbasis bukti dalam pencegahan, pengobatan, dan perawatan yang efektif, serta memberikan dukungan kepada komunitas yang terdampak.

“Dengan tema yang sangat relevan ini, kita diharapkan dapat lebih memahami cara-cara yang benar dalam mengatasi tantangan HIV/AIDS. Ini bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab kita semua sebagai masyarakat untuk bekerja sama,” lanjut Jimmi.

Ia juga mengimbau agar peringatan Hari AIDS Sedunia tidak hanya berhenti pada acara seremonial, tetapi harus diikuti dengan tindakan nyata untuk memastikan akses layanan kesehatan yang merata di seluruh lapisan masyarakat, termasuk di Kutai Timur.

Beli vitamin dan suplemen

“Saya berharap, melalui peringatan ini, kita dapat lebih fokus pada upaya pendidikan kesehatan, peningkatan pendanaan untuk pencegahan, dan kolaborasi lintas sektor yang lebih baik. Semua ini penting untuk memastikan bahwa Kutai Timur, dan Indonesia pada umumnya, dapat bergerak menuju tujuan global untuk mengakhiri epidemi AIDS pada 2030,” tutup Jimmy.(tim/adv/dprdkutim)

Tinggalkan Balasan